Sejarah HmI (Himpunan mahasiswa Islam)

SEJARAH

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

 

ARTI SEJARAH

Dari sekian banyak arti dan definisi sejarah, secara umum dapat diartikan bahwa sejarah adalah pelajaran dan pengetahuan tentang perjalanan masa lampau ummat manusia, mengenai apa yang dikerjakan, dikatakan dan dipikirkan oleh manusia pada masa lampau, untuk menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa kini dan mendatang untuk mengukuhkan hati manusia.

LATAR BELAKANG SEJARAH BERDIRINYA HMI

Kalau ditinjau secara umum ada 4 (empat) permasalahan yang menjadi latar belakang sejarah berdirinya HMI.

Situasi Dunia Internasional

Berbagai argumen telah diungkapkan sebab-sebab kemunduran ummat Islam. Tetapi hanya satu hal yang mendekati kebenaran, yaitu bahwa kemunduran ummat Islam diawali dengan kemunduran berpikir, bahkan sama sekali menutup kesempatan untuk berpikir. Yang jelas ketika ummat Islam terlena dengan kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula kemunduran menghinggapi kita.

Akibat dari keterbelakangan ummat Islam , maka munculah gerakan untuk menentang keterbatasan seseorang melaksanakan ajaran Islam secara benar dan utuh. Gerakan ini disebut Gerakan Pembaharuan. Gerakan Pembaharuan ini ingin mengembalikan ajaran Islam kepada ajaran yang totalitas, dimana disadari oleh kelompok ini, bahwa Islam bukan hanya terbatas kepada hal-hal yang sakral saja, melainkan juga merupakan pola kehidupan manusia secara keseluruhan. Untuk itu sasaran Gerakan Pembaharuan atau reformasi adalah ingin mengembalikan ajaran Islam kepada proporsi yang sebenarnya, yang berpedoman kepada Al Qur’an dan Hadist Rassullulah SAW.

Dengan timbulnya ide pembaharuan itu, maka Gerakan Pem-baharuan di dunia Islam bermunculan, seperti di Turki (1720), Mesir (1807). Begitu juga penganjurnya seperti Rifaah Badawi Ath Tahtawi (1801-1873), Muhammad Abduh (1849-1905), Muhammad Ibnu Abdul Wahab (Wahabisme) di Saudi Arabia (1703-1787), Sayyid Ahmad Khan di India (1817-1898), Muhammad Iqbal di Pakistan (1876-1938) dan lain-lain

Read the rest of this entry

Materi Basic Training Himpunan mahasiswa Islam

BAB I

Kerangka Berfikir Ilmiah.

 

Defenisi

 

Pertama yang herus didefiniskan adalah kata definisi itu sendiri. Mengapa demikian?. Sebab dengan adanya perbedaan deiantara kita dalam mendefinisikan suatu dapat menjadi diskusi/kesepahaman kita bisa, meskipun kita merujuk satu kata yang sama. Artinya kita harus mengacu pada makna yang sama.

Lalu Apa defenisi dari defenisi?. Definisi pertama dari kat definisi adalah membatasi sesuatu, sehingga kita dapat memiliki pengertian terhadap sesuatu. Misalnya sawa kita berbatasan dengan sungai, jalan raya, dan kebun. Maka defenisi sawa kita adalah sebidang sawa yang letaknya disini…dan berbatasan dengan ini..ini..dan seterusnya, senghingga menjadi jelas. Jadi defenisi dari defenisi adalah memberikan pengertian/penjelasan tentang sesuatu hal dan disertai dengan batasan-batasan, sehingga hal tersebut menjadi jelas. Dapat disimpulkan bahwa inti defenisi yang pertama ini adalah menjelaskan sesuatu yang terbatas. Konsekwensinya, jika sesuatu tidak terbatas maka tidak dapat didefinisikan. Definisi yang kedua dari kata definisi adalah menjelaskan sesuatu denga beberapa pendekatan, sehingga sesatu itu jelas. Misalnya, jika kita ingin mendefinisikan kertas, maka kita gunakan bentuk, warna, tekstur, kegunaan, sumber dan seterusnya, sebagai pendekatan untuk memberikan kita pemahaman tentang kertas, sehingga gambaran tentang kertas bagi kita menjadi jelas adanya.

Jika kita mencoba mendefinisikan judul diatas (kerangka Berfikir Ilmiah), maka kurang lebih seperti berikut:

Kerangka adalah suatu yang menyusun atau menopang yang lain, sehingga sesuatu yang lain dapat berdiri dan Berfikir merupakan gerak akal dari satu titik ketitik yang lain atau bisa juga gerak akal dari pengetahuan yang satu kepengetahuan yang lain. Pengetahuan pertama kita adalah ketidaktahuan (kita tahu bahwa diri kita sekarang tidak mengetahui sesuatu), pengetahuan yang kedua adalah tahu (kemudian kita mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita tahu). Wajar kemudian ada juga yang mendefinisikan berfikir sebagai gerak akal dari tidak tahu menjadi tahu. Jadi inti dari ini adalah gerak akal.

Terserah kemudian kita pehami bahwa titik pertama adalah tidak tahu atau tahu dan titik kedua adalah tahu, lebih tahu atau malah ketidak tahuan yang baru. Ilmiah adalah sesuatu hal/pernyataan yang bersifat keilmuan. Cuma disini kita perlu bedakan ilmiah dalam perspektif kita dan sains barat. Ilmiah dalam sains barat itu harus melewati pengujian secara empiris, artinya Ilmiah adalah empiris dalam sains barat. Namun, Ilmiah yang dimaksudkan dalam pembahasan kita adalah yang sesuai dengan dengan hukum-hukum pengetahuan, sedangkan tentang sains akan dibahas dalam materi yang lain, yakni Islam Iptek.

Read the rest of this entry

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.